Di
era globalisasi ini, isu akan pemanasan global semakin marak. Bagaimana
tidak, suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Berdasarkan
data dari Pusat Data Iklim Nasional NOAA (Badan Urusan Kelautan dan
Atmosfir Amerika Serikat) tahun 2010 luas dataran es di Kutub Utara
tinggal sekitar 14,7 juta kilometer persegi. Ini merupakan dampak dari
pemanasan global (global warming). Dampak yang paling berbahaya adalah
naiknya permukaan air laut akibat melelehnya es di kutub utara dan
selatan. Kalau ini terjadi terus - menerus, maka bukan tidak mungkin ini
bisa menyebabkan bumi tenggelam.
Pemanasan
global adalah kemarahan bumi akan penghuninya, yaitu kita sebagai
manusia. Masing - masing dari kita harus memulai dari hal - hal
terkecil, seperti menanam tumbuhan di sekitar rumah, menjaga lingkungan
sekitar, menghemat energi listrik PLN karena dengan menghemat listrik
maka akan mengurangi polusi udara dari penggerak diesel, dan kemudian
mengurangi frekuensi kendaraan bermotor akan hal - hal yang tidak
penting, seperti JJS. Pernahkah terbayangkan oleh kita kalau akan
terjadi banjir besar di bumi ?
Bicara
mengenai banjir besar, maka kita akan teringat pada zaman Nabi Nuh yang
membuat kapal, banjir besar mampu menghancurkan peradaban manusia. Jika
banjir besar itu terjadi, maka perkiraan bumi akan tenggelam akan
terlihat seperti ini :
Semoga
hal ini tidak terjadi secepatnya. Karena gak mungkin kalau kita hidup
di bawah air. itu mustahil. Perubahan itu dimulai dari diri kita masing -
masing. Untuk itu, selamatkan bumi mulai dari sekarang. Jika kita tidak
mengambil langkah-langkah positif terhadap pemanasan global saat ini,
maka setiap dari kita mungkin akan menjadi pengungsi cuaca.