Gauntersebut
diciptakan oleh Yuliya Kyrpo dengan menggunakan teknik melipatkertas
khas Jepang, origami. Ia menciptakan gaun tersebut sebagaipenghargaan
pada seorang anak korban bom atom pada Perang Dunia II.
Duluada
seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, yang menderita
leukimiasetelah bom atom jatuh tidak jauh dari rumahnya. Gadis cilik
yangbernama Sadako Sasaki itu kemudian terkenal karena membuat
inginmembuat bangunan dari ribuan kertas. Meskipun dia punya banyak
waktuluang untuk melipat, tetapi ia kekurangan kertas. Kemudian
Sadakomenggunakan kertas bekas yang ditemukan di rumah sakit dan
yangdikirimkan teman-temannya.
Sayangnya, Sadako hanya mampumenyelesaikan 644 lipatan kertas sebelum ia meninggal dan memintatemannya untuk menyelesaikannya. Saat ini di Hiroshima terdapatperayaan untuk mengenang Sadako. Sebanyak 9 ton kertas lipat datangdari seluruh dunia tiap tahunnya.
Yuliya pun ikut serta dalam acaraperayaan tersebut dengan membuat gaun bustier dari koran 'Metro' bekas.Meskipun terbuat dari koran gaun ini terlihat sangat cantik.
Sayangnya, Sadako hanya mampumenyelesaikan 644 lipatan kertas sebelum ia meninggal dan memintatemannya untuk menyelesaikannya. Saat ini di Hiroshima terdapatperayaan untuk mengenang Sadako. Sebanyak 9 ton kertas lipat datangdari seluruh dunia tiap tahunnya.
Yuliya pun ikut serta dalam acaraperayaan tersebut dengan membuat gaun bustier dari koran 'Metro' bekas.Meskipun terbuat dari koran gaun ini terlihat sangat cantik.